KELUARGA PERGERAKAN
Assalamu’alaikum, apa
kabar ? semoga senantiasa dalam keadaan baik yaa J Sudah lama tak
jumpa, kali ini saya akan menceritakan petualangan seru, penuh makna dan luar
biasa. Yuk disimak baik-baik
Jum,at
petang, 18 Desember 2015 menjadi titik awal bagi sebuah acara militan yang
diadakan oleh Departemen Sosial dan Politik BEM Fakultas MIPA yaitu REFORM JILID VII. Kurang lebih
pukul 16.00 diadakan apel pembukaan guna membuka secara resmi acara tersebut
(FYI :saya tidak bisa hadir karena masih ada kuliah jadi tidak bisa cerita
banyak soal ini).
Jadwal
keberangkatan sebenarnya adalah setelah magrib, namun karena ada beberapa
peserta yang baru selesai keliah ba’da maghrib (termasuk saya) keberangkatan
jadi agak tersendat. Halte arion menjadi titik kumpul peserta bersama para fasilnya.
Setelah semua peserta dan fasil berkumpul, ternyata keberangkatan juga masih
tertunda karena bus yang akan menjadi tumpangan sulit dijumpai, dan meskipun
ada itu tidak cukup untuk mengangkut seluruh peserta. Kurang lebih pukul
setengah sembilan malam kami baru mendapatkan bus Mayasari arah Kampung
rambutan yang mampu memuat kami semua. Alhamdulillah kami berangkat dari titik
awal menuju kampung rambutan untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju
puncak.
Singkat
cerita, meski bus arah puncak sulit didapat, kami tetap bisa sampai ke daerah
puncak meskipun sudah cukup larut yaitu pukul setengah dua belas malam. Perjuangan
belum selesai, kami masih harus berjalan selama dua jam untuk sampai ke tempat
pelaksanaan REFORM JILID VII dengan cuaca yang luar biasa dan rute yang
subhanallah sekali. Belum sampai acara intipun militan acara ini sudah dapat
kami rasakan, disamping semangat yang harus militan dalam perjalanan juga
mengajakan kita banyak hal, banyak pesan dan kesan selama perjalanan yang kita
dapatkan. Saling membantu, saling mengingatkan, solid dan lain sebagainya. Disini
saya merasakan bahwa kami memang satu keluarga, meski berbeda jurusan, berbeda
angkatan dan perbedaan lainnya tapi kamu tetap satu keluarga MIPA dan keluarga
Pergerakan FMIPA pastinya. Alhamdulillah kami bisa sampai ditempat tujuan dan
beristirahat.
Sabtu(19/12),
pagi ini kami mengawali hari dengan olahraga pagi guna menghangatkan badan
diantara kabut-kabut pagi yang menyelimuti *haseek. Ketika kami turun ke tempat
olahraga, Maa Syaa Allah, entah kemana semalam panitia memindahkan kami, pagi
kami disuguhi oleh pemandangan negeri diatas awan, peserta lain dengan candanya
berkata “ini asap Riau sampai di Puncak?” lebay memang tapi itulah pemandangan yang kami
lihat. Dengan suhu yang dingin, kabut yang menutupi permukaan bumi, ini sungguh
terlihat indah. Syukur ku mengikuti REFORM JILID VII ini, karena dapat melihat
keindahan alam ciptaan-Nya.
Suasana
kekeluargaan pergerakan FMIPA kembali terasa, saat senam pagi yang dipimpin
oleh Hadi dan Adi. Bukan senam pagi yang menghangatkan yang terjadi tapi
suasana yang hangat karena banyak canda dan tawa dari perserta ikhwan yang
dominan adalah angkatan 2014, alhasil pagi itu kami senam muka karena terlalu
banyak tertawa. Setelah itu kami sarapan pagi bersama, satu nampan dihabiskan
oleh 9 orang dari berbagai jurusan, saya merasa nyaman, suasana yang sangat
saya rindukan. Mungkin karena saya matematika dan setiap hari jauh dari kalian.
Huhu *Baper*
Oke,
kita langsung bahas isi dari reform yaa.
Jadi
yang namanya REFORM JILID VII itu isinya tentang pencerahan Kesospolan baik itu
yang ada di FMIPA, UNJ, bahkan Indonesia. Kita bahas FMIPA dlu, tau gak sih di
FMIPA itu SOSPOL nya kaya gimana? Ada apa aja? Nah kalo kamu ikut REFORM pasti bakal tau tuh
tentang kesospolannya FMIPA, karena materi pertamanya tentang KESOSPOLAN yang
dibawain oleh komandan TAnK MIPA yaitu kak M.Faik *kalo gatau orangnya nonton
MNCTV malem minggu :D*.
selanjutnya
kita bakal masuk materi yang sedikit
lebih ekstrim yaitu tentang ‘MILITANSI’, sebelumnya karena kami sudah
ditugaskan membuat essay tentang militan beberapa orang maju untuk
membacakannya dan hasilnya MasyaaAllah banget deh essay-essaynya. Akhirnya materi
tentang Militansi yang diisi oleh kak Faisal dimulai. Materinya kece deh
pokoknya, abis materi itu langsung pada Militan semua pesertanya. Kalo gak
percaya, ikutan REFORM JILID VIII !
setelah
dipotong sholat, makan dan ice breaking,oh iya lupa cerita, di REFORM JILID VII
saya menemukan banyak permainan aneh yang nguras otak padahal sebenernya gausah
pake otak. Bahkan nih ya, sampai Field Report ini muncul masih ada yang bingung
sama cara maen itu game, ada si orang ketiga, mogu-mogu, dan masih banyak lagi.
Gak nyesel deh ikut REFORM JILID VII aseli. Okey, back to next Materi. Materi selanjutnya
tentang ‘Sejarah Pergerakan Mahasiswa’ oleh kak Fajar Tri Nugroho, sebagai
mahasiswa yang berjiwa militan dan hobi pergerakan kudu dan musti tau ini sejarahnya seperti apa
dan yang terpenting dalam materi ini adalah jangan mudah percaya dengan sejarah
yang kini beredar diluar karena banyak sekali distorsi sejarah. Sebagai warga
Indonesia harusnya kita benar-benar faham tentang sejarah bangsa kita, jadi
intinya adalah JAS MERAH dan ingatlah bahwa sejarah pasti terulang.
Materi
selanjutnya paling Ekstrim nih, yaitu tentang ORASI. Yang dipandu oleh
abang-abang yang emangudah ekspert banget dibidang ini, mereka disatukan dalam
satu nama*tapi bukan boyband* yaitu 3F (Faik,Fajar,Faisal) yang merupakan
komandan TAnK MIPA, Kadept. SOSPOL BEMF MIPA, dan perwakilan dari Green Force. Sebelumnya
peserta diminta untuk mempersiapkan materi untuk orasi terkait kepindahan MIPA,
lalu bersama-sama mengeluarkan orasinya dalam keadaan mata tertutup setelah itu
ka Fajar meminta peserta untuk berorasi sendiri didepan peserta yang lain *ini
di skip aja ya ;)*
Materi
penutup di malam minggu ini adalah tentang ‘Propaganda Isu’ karena materi ini
larut banget banyak yang hampir tumbang, tapi berkat adanya air dibaskom ajaib
mereka berusaha melawan rasa kantuk itu. Akhirnya setelah kita belajar
mempropagandakan sebuah isu suatu kasus materi selesai dan kita bersiap untuk
tidur.
Jam
1 malam kami dibangunkan untuk ‘solo camp’, namanya juga solo camp udah pasti
sendiri. Kita ditinggalin disebuah
tempat dengan modal lilin,permen,alas duduk dan surat untuk muhasabah. Selama kurang
lebih 2 jam kami solo camp akhirnya kami kembali ke villa. Pagi hari kami
kembali senam *senam muka tepatnya* dan dilanjut outbound.
Minggu(20/12),
hari terakhir di REFORM JILID VII merupakan hari bersejarah bagi keluarga
pergerakan Sospol FMIPA, selain karena outbound untuk mencapai curug dengan
melewati rute yang ekstrim, keluarga pergerakan sospol FMIPA melakukan
musyawarah untuk komandan TAnK MIPA yang baru, forum mengajukan 4 nama yaitu Bang
Sigit, Bang Chandra, Bang Taopik dan Bang Ilham *sospol banget manggil abang*. Melalui
musyawarah Barakallah wa Innalillah bang tao menjadi komandang perahu TAnK MIPA
selanjutnya, semoga pundaknya dikuatkan oleh Allah dalam mengemban amanah ini. Selanjutnya
didepan jurug yang selalu ada dalam tulisan sejarah TAnK MIPA dan Allah sebagai
saksi, kami mengucapkan ikrar bersama yang berbunyi :
“Jika ada 1000 orang yang berjuang dijalan juang ini, maka aku salah
satunya. Jika ada 100 orang yang berjuang dijalan juang ini, maka aku salah
satunya. Jika ada 10 orang yang berjuang dijalan juang ini, maka aku salah
satunya. Dan Jika hanya ada satu orang yang berjuang dijalan juang ini, maka
itu adalah aku. dan jika suatu hari tidak ada lagi satu pun yang berjuang di
jalan juang ini kupastikan aku sudah mati.”
Semoga ini bukan
hanya sebuah ikrar yang terucap oleh lisan, tapi juga menjadi landasan
niat yang kuat dan terealisasi oleh pergerakan jasad.
Terimaksih
telah membaca J
semoga bermanfaat, maaf atas ketidak sempurnaan. Semoga kita bisa bertemu di REFORM JILID VIII dengan
saya sebagai panitianya ;) aamiin
Atas
nama pejuang REFORM JILID VII
Lilis
Komariah