Minggu, 03 Januari 2016

KELUARGA PERGERAKAN
Assalamu’alaikum, apa kabar ? semoga senantiasa dalam keadaan baik yaa J Sudah lama tak jumpa, kali ini saya akan menceritakan petualangan seru, penuh makna dan luar biasa. Yuk disimak baik-baik
Jum,at petang, 18 Desember 2015 menjadi titik awal bagi sebuah acara militan yang diadakan oleh Departemen Sosial dan Politik BEM Fakultas MIPA yaitu REFORM JILID VII. Kurang lebih pukul 16.00 diadakan apel pembukaan guna membuka secara resmi acara tersebut (FYI :saya tidak bisa hadir karena masih ada kuliah jadi tidak bisa cerita banyak soal ini).
Jadwal keberangkatan sebenarnya adalah setelah magrib, namun karena ada beberapa peserta yang baru selesai keliah ba’da maghrib (termasuk saya) keberangkatan jadi agak tersendat. Halte arion menjadi titik kumpul peserta bersama para fasilnya. Setelah semua peserta dan fasil berkumpul, ternyata keberangkatan juga masih tertunda karena bus yang akan menjadi tumpangan sulit dijumpai, dan meskipun ada itu tidak cukup untuk mengangkut seluruh peserta. Kurang lebih pukul setengah sembilan malam kami baru mendapatkan bus Mayasari arah Kampung rambutan yang mampu memuat kami semua. Alhamdulillah kami berangkat dari titik awal menuju kampung rambutan untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Singkat cerita, meski bus arah puncak sulit didapat, kami tetap bisa sampai ke daerah puncak meskipun sudah cukup larut yaitu pukul setengah dua belas malam. Perjuangan belum selesai, kami masih harus berjalan selama dua jam untuk sampai ke tempat pelaksanaan REFORM JILID VII dengan cuaca yang luar biasa dan rute yang subhanallah sekali. Belum sampai acara intipun militan acara ini sudah dapat kami rasakan, disamping semangat yang harus militan dalam perjalanan juga mengajakan kita banyak hal, banyak pesan dan kesan selama perjalanan yang kita dapatkan. Saling membantu, saling mengingatkan, solid dan lain sebagainya. Disini saya merasakan bahwa kami memang satu keluarga, meski berbeda jurusan, berbeda angkatan dan perbedaan lainnya tapi kamu tetap satu keluarga MIPA dan keluarga Pergerakan FMIPA pastinya. Alhamdulillah kami bisa sampai ditempat tujuan dan beristirahat.
Sabtu(19/12), pagi ini kami mengawali hari dengan olahraga pagi guna menghangatkan badan diantara kabut-kabut pagi yang menyelimuti *haseek. Ketika kami turun ke tempat olahraga, Maa Syaa Allah, entah kemana semalam panitia memindahkan kami, pagi kami disuguhi oleh pemandangan negeri diatas awan, peserta lain dengan candanya berkata “ini asap Riau sampai di Puncak?”  lebay memang tapi itulah pemandangan yang kami lihat. Dengan suhu yang dingin, kabut yang menutupi permukaan bumi, ini sungguh terlihat indah. Syukur ku mengikuti REFORM JILID VII ini, karena dapat melihat keindahan alam ciptaan-Nya.
Suasana kekeluargaan pergerakan FMIPA kembali terasa, saat senam pagi yang dipimpin oleh Hadi dan Adi. Bukan senam pagi yang menghangatkan yang terjadi tapi suasana yang hangat karena banyak canda dan tawa dari perserta ikhwan yang dominan adalah angkatan 2014, alhasil pagi itu kami senam muka karena terlalu banyak tertawa. Setelah itu kami sarapan pagi bersama, satu nampan dihabiskan oleh 9 orang dari berbagai jurusan, saya merasa nyaman, suasana yang sangat saya rindukan. Mungkin karena saya matematika dan setiap hari jauh dari kalian. Huhu *Baper*
Oke, kita langsung bahas isi dari reform yaa.
Jadi yang namanya REFORM JILID VII itu isinya tentang pencerahan Kesospolan baik itu yang ada di FMIPA, UNJ, bahkan Indonesia. Kita bahas FMIPA dlu, tau gak sih di FMIPA itu SOSPOL nya kaya gimana? Ada apa aja?  Nah kalo kamu ikut REFORM pasti bakal tau tuh tentang kesospolannya FMIPA, karena materi pertamanya tentang KESOSPOLAN yang dibawain oleh komandan TAnK MIPA yaitu kak M.Faik *kalo gatau orangnya nonton MNCTV malem minggu :D*.
selanjutnya  kita bakal masuk materi yang sedikit lebih ekstrim yaitu tentang ‘MILITANSI’, sebelumnya karena kami sudah ditugaskan membuat essay tentang militan beberapa orang maju untuk membacakannya dan hasilnya MasyaaAllah banget deh essay-essaynya. Akhirnya materi tentang Militansi yang diisi oleh kak Faisal dimulai. Materinya kece deh pokoknya, abis materi itu langsung pada Militan semua pesertanya. Kalo gak percaya, ikutan REFORM JILID VIII !
setelah dipotong sholat, makan dan ice breaking,oh iya lupa cerita, di REFORM JILID VII saya menemukan banyak permainan aneh yang nguras otak padahal sebenernya gausah pake otak. Bahkan nih ya, sampai Field Report ini muncul masih ada yang bingung sama cara maen itu game, ada si orang ketiga, mogu-mogu, dan masih banyak lagi. Gak nyesel deh ikut REFORM JILID VII aseli. Okey, back to next Materi. Materi selanjutnya tentang ‘Sejarah Pergerakan Mahasiswa’ oleh kak Fajar Tri Nugroho, sebagai mahasiswa yang berjiwa militan dan hobi pergerakan  kudu dan musti tau ini sejarahnya seperti apa dan yang terpenting dalam materi ini adalah jangan mudah percaya dengan sejarah yang kini beredar diluar karena banyak sekali distorsi sejarah. Sebagai warga Indonesia harusnya kita benar-benar faham tentang sejarah bangsa kita, jadi intinya adalah JAS MERAH dan ingatlah bahwa sejarah pasti terulang.
Materi selanjutnya paling Ekstrim nih, yaitu tentang ORASI. Yang dipandu oleh abang-abang yang emangudah ekspert banget dibidang ini, mereka disatukan dalam satu nama*tapi bukan boyband* yaitu 3F (Faik,Fajar,Faisal) yang merupakan komandan TAnK MIPA, Kadept. SOSPOL BEMF MIPA, dan perwakilan dari Green Force. Sebelumnya peserta diminta untuk mempersiapkan materi untuk orasi terkait kepindahan MIPA, lalu bersama-sama mengeluarkan orasinya dalam keadaan mata tertutup setelah itu ka Fajar meminta peserta untuk berorasi sendiri didepan peserta yang lain *ini di skip aja ya ;)*
Materi penutup di malam minggu ini adalah tentang ‘Propaganda Isu’ karena materi ini larut banget banyak yang hampir tumbang, tapi berkat adanya air dibaskom ajaib mereka berusaha melawan rasa kantuk itu. Akhirnya setelah kita belajar mempropagandakan sebuah isu suatu kasus materi selesai dan kita bersiap untuk tidur.
Jam 1 malam kami dibangunkan untuk ‘solo camp’, namanya juga solo camp udah pasti sendiri. Kita  ditinggalin disebuah tempat dengan modal lilin,permen,alas duduk dan surat untuk muhasabah. Selama kurang lebih 2 jam kami solo camp akhirnya kami kembali ke villa. Pagi hari kami kembali senam *senam muka tepatnya* dan dilanjut outbound.
Minggu(20/12), hari terakhir di REFORM JILID VII merupakan hari bersejarah bagi keluarga pergerakan Sospol FMIPA, selain karena outbound untuk mencapai curug dengan melewati rute yang ekstrim, keluarga pergerakan sospol FMIPA melakukan musyawarah untuk komandan TAnK MIPA yang baru, forum mengajukan 4 nama yaitu Bang Sigit, Bang Chandra, Bang Taopik dan Bang Ilham *sospol banget manggil abang*. Melalui musyawarah Barakallah wa Innalillah bang tao menjadi komandang perahu TAnK MIPA selanjutnya, semoga pundaknya dikuatkan oleh Allah dalam mengemban amanah ini. Selanjutnya didepan jurug yang selalu ada dalam tulisan sejarah TAnK MIPA dan Allah sebagai saksi, kami mengucapkan ikrar bersama yang berbunyi :
“Jika ada 1000 orang yang berjuang dijalan juang ini, maka aku salah satunya. Jika ada 100 orang yang berjuang dijalan juang ini, maka aku salah satunya. Jika ada 10 orang yang berjuang dijalan juang ini, maka aku salah satunya. Dan Jika hanya ada satu orang yang berjuang dijalan juang ini, maka itu adalah aku. dan jika suatu hari tidak ada lagi satu pun yang berjuang di jalan juang ini kupastikan aku sudah mati.”
Semoga ini bukan hanya sebuah ikrar yang terucap oleh lisan, tapi juga menjadi landasan niat yang kuat dan terealisasi oleh pergerakan jasad.
Terimaksih telah membaca J semoga bermanfaat, maaf atas ketidak sempurnaan. Semoga  kita bisa bertemu di REFORM JILID VIII dengan saya sebagai panitianya ;) aamiin

                                                                                    Atas nama pejuang REFORM JILID VII
Lilis Komariah